Padang, 20 Agustus 2010

pagi ini terasa begitu berbeda, meski kemaren aku sempat kecewa. Alhamdulillah terobati dengan sebuah pertemuan dikelompok kecilku, meski lelah yang teramat sangat, tetap ku coba langkahkan kaki menuju mesjid nurul iman dipasar raya. Itu semua karna aku Rindu mereka. mereka yang tlah lama tak bersua...
syukron ukhty ku special buat uni... ^_^

kemaren benar-benar kecewa, entahlah, aku tak bisa apa-apa selain menunggu, menunggu dan menunggu... tak tanggung-tanggung kawan, aku menunggu sampai 4 jam. dan akhirnya ku bosan karna badanku sudah terlalu lelah untuk duduk dikursi itu, gak ada yang bisa ku lakukan selain ngobrol dengan teman-teman sekitar. setelah capek dan bosan juga aku hanya diam. dan satu persatu dari mereka pergi meninggalkanku karna urusan mereka sudah selesai. Hanya Meri yang setia bersamaku, karna dia juga punya keperluan yang sama (menemui bunda kita Dra. Hidayati, M.Si).

Yaaa begitulah, sepertinya ibu pengen mengajarkan kesabaran dan adil pada kami. mendahulukan mana yang pantas untuk didahulukan. Ibu tengah mengurusi mahasiswa yang akan kompre dan wisuda. aku???? siapalah aku, hanya seorang mahasiswi yang lemot dan tak gigih dalam proposalnya. Aku akui betul kelemahanku, aku tak pandai dengan ibu, aku iri, kenapa teman-temanku bisa sedekat itu, aku tak bisa.... tak bisa... justru jika ku tatap mata ibu mungkin ku takut dan tak sanggup.

Ibu, maafkan aku jika aku salah. trimakasih yang teramat sangat atas bimbingannya, semoga aku bisa menyusul teman-teman yang lain sesegera mungkin, menyusul mela, ayang, vira, meri dan mahasiswa bimbingan ibu lainnya. Mohon doanya ya bu...

sedih, bila ku ingat


Mencoba lupakan, tapi ku tak bisa....

Ya Allah, apa yang tlah terjadi pada Hamba??? kenapa begitu lemah.

Berikanlah kekuatan pada hamba untuk menghadapi semua ini

Kawan??? dimana kalian, apakah kalian hanya ingat ku ketika kau butuh,, hari ini aku butuh kalian...

dimana?????????????????????



kenapa mesti ada musibah???

Musibah itu adalah sarana ujian keimanan seseorang.

Rasulullah SAW bersabda : " org2 yg paling besar mendapat ujian adalah para nabi, kemudian para syuhada, kemudian orang-orang setingkat dengannya"

musibah merupakan sarana untuk mengukur kebenaran iman. Allah menurunkan musibah agar kita benar-benar bisa mengukur apakah kita beriman atau tidak. Atau bisa jadi musibah diturunkan sebagai azab atas kemaksiatan dan kekufuran agar kita menjadi jera. Bukankah diturunkannya azab di dunia lebih baik dari pada di akhirat kelak?? Agar kita lebih dahulu menyadari kesalahan dan dosa-dosa kita.

SUBHANALLAH betapa cintanya Allah pada orang-orang yang mendapat musibah dan berhasil memupuk kesabaran.

Allah brfirman dalam surat ArRum 41 "telah nampak kerusakan di darat dan di lautan disebabkan oleh perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar".

Bagaimanapun musibah menuntun kita ke jalan yg lebih baik dan lewat musibah lah Allah mengabulkan doa yg sering kita panjatkan. "Ya Allah, tuntunlah kami ke jalan yg benar, jalan yg Engkau ridhoi". Agar kita tergolong orang-orang yang beruntung di kehidupan mendatang.

Semoga kita bisa mengganti kata "aduh, syg sekali" dan kata-kata keluhan lainnya dengan kata-kata yang lebih bermakna, "MasyaAllah, Astagfirullah" dll yang lebih mententramkan hati kita.
Wallahu 'alam bishawab

(tausyiah ini untukku yg sering mengeluh karna masalah yang kuhadapi, ku sering brkata "kok bisa ya.. Malang sekali nasibQ... Sial.. Dll"
semoga keluh kesah, amarah apalagi berharap mendapat belas kasihan dari orang lain tidak lagi ada..
Kembalikan smuanya pd Allah dan pendam emosi.
Dg memendam emosi, ada perasaan tenang d hati. Ketika perasaam tentram itu datang, akan ringanlah bagi kita untuk berfikir jernih. Ketika ujian kesabaran telah kita lewati, kita harus mencek kembali apa hakikat dari musibah yg telah kita alami).

Hidupkan semangat kembali, Allahu Akbar !!!